Tertipu Arisan Bodong, Emak-emak di OKU Bikin Sayembara Tangkap Pelaku

oleh -2 views

Palembang – Video berisi sayembara Rp 15 Juta dari salah satu korban arisan bodong oleh terlapor berinisial DRP, di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) viral di media sosial. Polisi menyebut emak-emak yang mengaku korban lebih dari 200 orang.Dilihat dalam video sayembara berdurasi belasan detik itu diduga sengaja diunggah oleh salah satu korban yang kesal karena uangnya telah dilarikan terlapor.Bahkan, di video itu terlihat sebuah pesan tulisan jika korban mengaku sudah gila sehingga nekat membuat sayembara tersebut agar terlapor yang saat ini disebut kabur ke pulau Jawa bisa segera tertangkap.”Terlanjur saya sudah gila.. Yang bisa dapatin Dian (DRP) aku kasih Rp 15 Juta,” isi tulisan di video tersebut dengan kalimat yang sudah disesuaikan.Masih di video tersebut, juga terlihat animasi foto seorang wanita diduga bersama suaminya dan foto seorang wanita berhijab yang diketahui wanita tersebut merupakan orang yang sama, yaitu target yang disayembarakan pengunggah.Sementara dari video lain yang juga dilihat detikSumut, tampak seorang wanita yang juga diduga menjadi korban dari DRP, menunjukkan kertas bukti laporannya yang telah diterima di SPKT Polda Metro Jaya.Selain menunjukkan bukti tanda terima laporan polisi, wanita itu juga memperlihatkan foto seorang wanita, diduga DRP. Di video itu, wanita tersebut mengimbau DRP untuk tidak kabur dan segera bertanggung jawab.Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polres OKU AKP Zanzibar Zulkarnain tak menampik sejumlah emak-emak yang lebih dari 200 orang itu memang telah mendatangi Polres OKU, pada (27/2) lalu.

Kedatangan mereka, katanya, mengadu dengan mengaku menjadi korban arisan bodong oleh terlapor DRP (23).”Iya memang, kemarin itu ramai di Polres emak-emak melaporkan, mereka mengaku menjadi korban arisan bodong oleh terlapor (DRP), ada lah sekitar 200 orang yang ngakunya jadi korban,” kata Zanzibar Dia juga tak membantah jika terlapor yang dilaporkan emak-emak tersebut merupakan orang yang sama di dua video itu, yakni DRP. Laporan itu, katanya, saat ini sedang ditindaklanjuti dengan mengumpulkan alat-alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi.”Terlapornya iya itu, satu orang. Jadi setelah kita kumpulan semua dan sudah disepakati laporan tersebut digabungkan jadi satu dan diwakilkan oleh satu orang saja. Laporannya sudah kita terima, saat ini kita masih lidik, masih mengumpulkan alat bukti, juga memeriksa saksi-saksi,” jelasnya.Informasi dihimpun, total kerugian korban yang dibawa kabur terlapor ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Hanya saja, Zanzibar mengaku pihaknya belum dapat menjelaskan terkait total tersebut karena proses penyelidikan masih berlangsung.”Kita belum tahu berapa totalnya, kan masih kita selidiki, kita kumpulkan semua data-data dan alt bukti baru nanti bisa kita simpulkan seperti apa dan berapa total kerugiannya,” jelasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *